Pertumbuhan dari perdagangan elektronik di Asia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya digitalisasi dan perubahan kebiasaan konsumen. Namun, pertumbuhan ini membawa tantangan besar: kebutuhan untuk mengoptimalkan logistik cerdas untuk memastikan pengiriman efisien, cepat dan menguntungkan.
Meningkatnya e-commerce di Asia
Asia telah menjadi pasar e-commerce terbesar dunia. Menurut Mastercard, pada tahun 2014 wilayah ini menghasilkan lebih dari 567 miliar dolar dalam transaksi. Dengan acara komersial seperti Hari Jomblo, yang diselenggarakan oleh Alibaba, e-commerce telah mencapai angka rekor, bahkan melampaui acara seperti Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat.
Ledakan ini telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam permintaan produk dan, oleh karena itu, perlunya meningkatkan logistik untuk menghadapi tantangan distribusi.
Tantangan logistik di kawasan ini
Meskipun mengalami pertumbuhan, logistik di Asia menghadapi berbagai tantangan tantangan, di antara mereka:
- Infrastruktur yang belum berkembang: Banyak daerah masih kekurangan infrastruktur optimal untuk transportasi dan penyimpanan produk.
- Kemacetan di daerah perkotaan: Kota-kota seperti Shanghai dan Bangkok menghadapi kemacetan lalu lintas yang konstan, sehingga menunda pengiriman.
- Pemutusan hubungan di daerah pedesaan: Kurangnya konektivitas di daerah terpencil mempersulit logistik.
Untuk mengatasi kendala tersebut, sektor ini telah mulai menerapkan inovasi teknologi.
Inovasi dalam logistik cerdas
Perusahaan e-commerce di Asia sudah mulai Berinvestasilah pada solusi inovatif untuk meningkatkan logistik. Beberapa contohnya meliputi:
Otomasi dan robotika
Perusahaan seperti JD.com telah mengembangkan gudang pintar dengan lebih dari 10.000 robot yang mengoptimalkan klasifikasi dan distribusi paket. Pusat penyortiran mereka di Jiangsu mengklaim akurasinya mencapai 99,99%.
Data Besar dan Kecerdasan Buatan
Perusahaan seperti Alibaba telah menerapkan algoritma optimasi rute, secara signifikan mengurangi waktu pengiriman dan biaya pengoperasian.
Penggunaan drone dan kendaraan otonom
Di daerah pedesaan, Alibaba dan JD.com telah menguji penggunaan drone untuk melakukan pengiriman di tempat yang sulit dijangkau, sehingga mengurangi waktu tunggu.
Rantai dingin yang dioptimalkan
Untuk produk sensitif, seperti makanan dan obat-obatan, perusahaan seperti Jimi IoT telah mengembangkan solusi pemantauan suhu waktu nyata, memastikan kualitas produk selama transportasi.
Revolusi Cainiao dan JD Logistics
Cainiao, divisi logistik Alibaba, telah merevolusi industri dengan membangun jaringan distribusi mencakup lebih dari 200 negara, menjamin pengiriman dalam waktu kurang dari 72 jam di seluruh dunia.
- Akun dengan lebih dari 10 juta meter persegi penyimpanan di seluruh dunia.
- Telah berkembang stasiun pengiriman lokasi strategis di kota-kota utama di Spanyol, Jerman, dan Amerika Serikat.
Di sisi lain, JD Logistics telah membangun Taman logistik otomatis terbesar di dunia, berlokasi di Cina, dengan ruang penyimpanan lebih dari 500.000 meter persegi.
Masa depan logistik dalam e-commerce Asia
Masa depan logistik di Asia terletak pada peningkatan otomatisasi, keberlanjutan dan ekspansi internasional. Penggunaan kecerdasan buatan, blockchain, dan kendaraan listrik diharapkan dapat semakin mengubah industri.
Perusahaan yang mengadopsi teknologi ini akan memiliki posisi yang lebih baik untuk bersaing di pasar yang semakin menuntut, di mana konsumen menuntut kecepatan, efisiensi, dan keberlanjutan.